PKL Eks TM 2 Resmi Tempati Lokasi Baru di Ketandan dan Beskalan

Kawasan Teras Malioboro Beskalan yang bakal ditempati eks TM 2.

YOGYA – Terhitung sejak Rabu (15/1) Teras Malioboro (TM) 2 sudah tidak lagi ditempati para pedagang kaki lima (PKL). Pedagang eks TM 2 pun kini bisa semakin fokus dalam mengembangkan usaha seiring lahan permanen yang bakal ditempatinya.

Lokasi baru untuk menampung PKL eks TM 2 berada di TM Beskalan dan TM Ketandan. Kedua lokasi itu dibangun oleh pemerintah yang secara khusus diperuntukkan bagi pedagang. Keberadaan tempat yang sudah permanen dengan fasilitas yang disediakan, harapannya menjadikan pedagang semakin tenang dalam menjalankan aktivitas usahanya.

“Kalau sekarang sudah ada gambaran karena lokasinya sudah pasti di sini. Jadi tinggal fokus melanjutkan dan semoga bisa berkembang,” ungkap salah satu PKL Eks TM 2, Darwanti, di sela meninjau lokasi baru di Jalan Beskalan.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan kondisi di TM 2 memang jauh berbeda. Mulai dari fisik bangunan di Beskalan yang berdiri tiga lantai hingga ikon-ikon yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan daya ungkit pengunjung. Terutama hadirnya ampitheater atau panggung terbuka yang bakal digunakan sebagai pertunjukan pada momentum tertentu. Darwanti yang berjualan aksesoris itu pun mendapatkan undian di lantai dua komplek Beskalan.

“Dulu ketika di TM 2 saya mendapat lokasi di pinggir utara, sekarang dapat di lantai dua. Itu sudah menjadi kuasa Allah, jadi kita ikut saja semoga bisa membawa keberkahan,” akunya.

Hal sama juga diungkapkan Ahmad. Pedagang pakaian ini mendapatkan lokasi di lantai satu. Dirinya yang sudah puluhan tahun menggantungkan hidupnya sebagai PKL Malioboro tentu sudah merasakan pahit manis dalam berusaha. Akan tetapi keberkahan yang menjadi tujuan utamanya dalam berusaha. Sehingga ketika sejak dari selasar kemudian dipindah ke TM 2 dan kini di wilayah Beskalan, dirinya tidak akan pernah mempersoalkan.

“Kalau ukurannya kebutuhan, semua pasti memiliki kebutuhan yang banyak. Tetapi ketika sedang berada di atas, tetap harus mempersiapkan diri ketika nanti posisinya sedang di bawah. Makanya sesama pedagang yang dibangun paling pertama adalah kekeluargaannya,” urainya.

Warga yang tinggal di Tamansari ini pun berterima kasih pemerintah sudah memberikan fasilitas. Selain bangunan yang lebih bagus, ada tempat yang bisa digunakan pedagang untuk menyimpan barang secara lebih aman. Berbeda dengan TM 2 yang hanya berupa los atau lapak kosong.

Kendati demikian, pria 54 tahun ini berharap seluruh pedagang bisa guyub dan saling menjaga satu sama lain. Kebijakan pemerintah dinilainya pasti bermuara untuk kepentingan masyarakat, terutama para pedagang yang saat ini mulai pindah di area Beskalan. “Yang kita cari adalah berkahnya. Sembari jalan, nanti kita bisa bersama-sama saling membenahi,” katanya.

Pedagang eks TM 2 direncanakan mulai menjalankan usaha di lokasi barunya itu dalam sepekan ke depan. Kemudian selama dua tahun ke depan, mereka akan dibebaskan dari retribusi sebagai bentuk keringanan. Sedangkan yang menempati area Ketandan, sudah lebih dulu boyongan.

Sementara itu salah satu pedagang di TM Ketandan Eko Sunaryo, menceritakan dirinya merasa senang menempati lapak baru tersebut. Dengan arsitektur bangunan bernuansa Chinese, mulai dari gerbang berwarna merah, kusen jendela kayu dan ornamen lainnya, menjadikan ciri khas tersendiri.”Semoga diberikan kelancaran rezeki dan usaha di tempat baru ini, dalam berjualan nantinya juga tambah nyaman, aman dan tentram. Terima kasih juga kepada pemerintah, bangunannya lebih megah dan tertata. Dengan begini ya harapannya PKL ya naik kelas jadi UMKM,” ujarnya.

Begitu juga bagi Tinah yang sudah berjualan pakaian batik hingga aksesoris di kawasan Malioboro selama 40 tahun. Dirinya mengatakan selalu siap untuk menempati lapak baru di Ketandan. “Semoga pedagang kaki lima bisa kompak, semakin laris dagangannya dan bisa sejahtera,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *