YOGYA – PT BPR Bank Jogja (Perseroda) memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keberlangsungan usaha para pelaku UMKM di Kota Yogya. Selain membekali pelatihan usaha, akses modal juga akan terus dipermudah agar unit usahanya bisa semakin berkembang.
Direktur Operasional dan Bisnis PT BPR Bank Jogja (Perseroda) Heri Sutanto SPt MM, mengungkapkan sebagai salah satu BUMD yang kepemilikannya 100 persen milik Pemkot Yogya, pihaknya harus ikut bertanggung jawab atas pendampingan dan pemberdayaan UMKM. “Kami memiliki misi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga peningkatan UMKM di Kota Yogya. Ini adalah salah satu aksi nyata kepedulian kami,” tandasnya di sela pelatihan bagi pelaku UMKM di BPR Bank Jogja Patangpuluhan, Rabu (12/2).
Pelatihan yang melibatkan puluhan pelaku UMKM di Kota Yogya kemarin turut menggandeng Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (DPK UKM) Kota Yogya. Pembekalan keterampilan lebih fokus pada menjaga higienitas dan keamanan produk. Pendampingan itu pun rencananya akan digelar secara berkelanjutan.
Heri menambahkan dari aspek permodalan pihaknya sudah menyiapkan kredit ‘Migunani’ dengan bunga 0,5 persen. Akses modal yang semakin mudah dan ringan itu pun bisa dinikmati oleh para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. “Di samping pembiayaan, kita juga dampingi dengan Tabungan Istimewa. Karena usaha juga harus bisa menyimpan cadangan dari pengembangan usaha mereka ke depan dan membantu dari sisi pembukuan agar mereka bisa berkomitmen untuk disiplin dari sisi keuangan,” urainya.
Bahkan, imbuh Heri, aspek marketing atau pemasaran juga turut diperhatikan oleh Bank Jogja. Harapannya Yogya sebagai daerah tujuan wisata yang menyimpan banyak potensi, bisa direngkuh oleh para pelaku UMKM sebagai pasar yang produktif. Dengan begitu mereka bisa semakin mandiri, tidak terjerat oleh rentenir maupun pinjaman online ilegal serta mahir dalam pembukuan keuangan.
Kepala Bidang UMK DPK UMK Kota Yogya Bebasari Sitarini, menjelaskan Bank Jogja merupakan mitra utama Pemkot Yogya dalam memajukan para pelaku UMKM. Apa yang menjadi kebutuhan UMKM dalam memajukan usaha, imbuhnya, akan difasilitasi bersama. Tidak hanya dari aspek produksi maupun permodalan melainkan juga legalitas usaha serta pemasarannya. “Seperti pada kegiatan kali ini, kita pertemukan mereka dengan BPOM untuk menjamin keamanan pangan. Termasuk kita juga edukasi untuk aspek legalitasnya. Kemudian ketika butuh modal, bisa langsung menuju Bank Jogja karena bunga yang sangat rendah dan akses yang sangat mudah,” tandasnya. (*)