Di dunia bisnis yang berkembang dengan pesat, kita harus mengikuti perkembangan jaman. Semua aspek bisnis mulai beralih ke digitalisasi. Mulai dari marketing yang telah bergeser dari pasar tradisional ke pasar digital, logistik berubah menjadi e-logistic, supply chain system bertransformasi menjadi supply chain digital. Para pelaku bisnis mulai menggunakan e-logistic dan marketing digital untuk bertransaksi dengan konsumen. Namun, masih sedikit pelaku usaha yang menggunakan supply chain digital, kecuali perusahaan besar yang telah memanfaatkannya.
Supply chain digital merupakan perkembangan dari supply chain di era digitalisasi. Supply chain ini adalah jaringan terintegrasi antara perusahaan dan supplier dalam memproduksi serta mendistribusikan barang kepada konsumen. Supply chain digital digunakan oleh perusahaan untuk mempermudah dan memaksimalkan kinerja jaringan supply chain.
Digital supply chain network adalah pilihan yang diambil oleh pelaku usaha untuk memaksimalkan kinerja jaringan supply chain mereka. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan system ini adalah Henkel Laundry & Home Care. Dalam upaya digitalisasi, Henkel Laundry & Home Care menjalankan strategi yang disebut dengan Henkel 2020+, yang mencangkup empat prioritas yaitu mendorong pertumbuhan, meningkatkan kelincahan, memperkuat pembiayaan, dan mempercepat digitalisasi. Henkel Laundry & Home Care juga mengimplementasikan jaringan produksi global yang teritegrasi secara digital, yang dikenal sebagai digital backbone. Sistem ini berfungsi sebagai pusat data produksi global. Untuk mendukung penerapan digital supply chain, Henkel Laundry & Home Care menggunakan ribuan sensor yang membantu memaksimalkan proses produksi dengan digital supply chain. Melalui strategi ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan responsivitas terhadap permintaan pasar, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Bagi pelaku bisnis di Indonesia, menerapkan model digital supply chain bukanlah hal yang mudah. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyusun model bisnis baru dan mengubah semua model lama yang biasa digunakan. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk memaksimalkan kinerja dari supply chain. Digital supply chain tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga mencangkup strategi untuk mendekatkan bisnis kepada konsumen. Ada delapan tren teknologi yang mempercepat proses digital supply chain, yaitu: hyper automation, digital supply chain twin, pemanfaatan pengalaman pengguna, edge ecosystems, supply chain security, environmental, social, and governance (ESG), embedded AI and analytics, dan augmented data intelligence.
Beberapa teknologi memiliki kegunaan masing – masing, di antaranya:
- Hyper automation yaitu menggabungkan berbagai teknologi seperti artificial intelligence, machine learning, smart machines, robotic process automation untuk mempercepat digitalisasi tugas dan aktivitas, termasuk produksi produk.
- Digital supply chain twin yaitu representasi data digital yang digunakan untuk memahami perilaku supply chain, mengidentifikasi bottleneck serta mengoptimalkan inventaris dan analisis forecasting.
- Pemanfaatan pengalaman pengguna. Pemanfaatan pengalaman pengguna terdiri dari tiga bagian yaitu virtual reality (VR), augmented reality (AR) dan mixed reality (MR) yang memungkinkan pelaku bisnis untuk melihat dunia secara virtual.
- Edge ecosystems merupakan kombinasi edge computing dan edge data processing yang dijalankan melalui jaringan perangkat, sensor, sistem komputasi, serta sumber daya manusia. memungkinkan Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang cerdas, dapat diandalkan, aman, dan fleksibel di lingkungan perusahaan.
- Supply chain security merupakan security system yang melibatkan perlindungan perangkat fisik (mesin, produk, aset) serta informasi dan data digital (kekayaan intelektual, koding, data pelanggan).
- Environmental, Social, and Governance (ESG) merupakan kinerja dan ukuran evaluasi perusahaan yang menilai tata kelola perusahaan, serta pengelolaan lingkungan dan sosial secara efektif.
- Embedded AI and analytics merupakan kemampuan perangkat lunak untuk memberikan laporan real time, visualisasi data interaktif, analitik dan kecerdasan tingkal lanjut, yang bertujuan untuk memprediksi langkah-langkah ke depan.
- Augmented data intelligence merupakan teknologi yang menggabungkan data hampir real-time dari sistem yang ada dengan teknologi baru, memberikan saran kepada pelaku bisnis dalam menggabungkan supply chain dalam bentuk data.
Delapan tren teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis dalam proses model digital supply chain. Pelaku bisnis dapat memilah satu dari delapan tren teknologi tersebut atau mengadopsi semuanya, sesuai dengan produk dan anggaran yang dimiliki.
Digital supply chain merupakan pilihan yang tepat bagi pelaku bisnis yang mengikuti perkembangan zaman digital. Dengan memanfaatkan digital supply chain, teknologi canggih dapat digunakan untuk mengatasi hambatan dalam sistem supply chain konvensional, seperti masalah sumber daya manusia, pemenuhan pesanan dan kekakuan dalam menanggapi perubahan permintaan konsumen. Digital supply chain mengubah hambatan-hambatan ini menjadi peluang. Sumber daya manusia digantikan oleh teknologi, pemenuhan pesanan menjadi lebih efisien, dan kekacuan dalam perubahan pesanan dapat ditanggulangi dengan lebih fleksibel.
Pelaku bisnis yang menerapkan digital supply chain dapat dengan mudah memahami alur bisnis secara keseluruhan. Mereka dapat memonitor kelancaran operasi dari supplier hingga distributor, sampai ke pelanggan akhir. Langkah ini menciptakan efisiensi supply chain yang diharapkan oleh pelaku bisnis. Selain itu dengan perkembangan e-commerce yang pesat, ketidakpastian dalam memenuhi permintaan konsumen semakin meningkat. Digital supply chain memungkinkan pelaku bisnis untuk secara langsung menanggulangi perubahan pesanan, sehingga memastikan respon yang lebih cepat dan akurat terhadap dinamika pasar. Penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan kinerja, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi bisnis dalam menghadapi tantangan modern. Dengan cara ini, pelaku bisnis dapat mengantisipasi perubahan permintaan, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Berikut adalah beberapa informasi yang perlu dipahami oleh pelaku bisnis mengenai digital supply chain serta teknologi yang dapat digunakan untuk mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru. Informasi ini juga memberikan gambaran tentang pentingnya digital supply chain yang terintegasi.
(Irine Diani Tyasnita)
Referensi
Admin. (2022). 8 Tren Teknologi Supply Chain untuk Mempercepat Transformasi Digital. mceasy. https://www.mceasy.com/blog/bisnis/manajemen-pengiriman/8-tren-teknologi-supply-chain-untuk-mempercepat-transformasi-digital/
soltius. (2024). Mengenal Lebih Dalam Digital Supply Chain, Solusi Terbaik Bisnis Masa Kini. https://www.soltius.co.id/id/blog/Mengenal-Lebih-Dalam-Digital-Supply-Chain#:~:text=DSN atau yang terkadang disebut,informasi yang cepat dan berkelanjutan