YOGYA – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Yogya menjadi salah satu lokomotif ekonomi. Pada era digital yang sudah berkembang secara luas, maka kemampuan dalam menggeluti digital marketing perlu dioptimalkan. Langkah ini agar usaha yang digeluti masyarakat kecil tersebut bisa ikut berkembang.
Anggota Komisi B DPRD Kota Yogya Ipung Purwandari SH, menilai pada masa penjaringan aspirasi atau masa reses yang dilakukannya, masih banyak pelaku UMKM yang terkendala akses pasar. Aspirasi tersebut diterimanya pada reses hari pertama 27 Januari 2023 di RW 12 Badran. Dalam reses itu turut dihadiri Ketua RW 12 Badran Bambang Saptono serta unsur warga dari RT 52, 53, 54, 55, dan 56. “Di Badran ada beberapa pelaku UMKM pembuat roti. Agar bisa terus berkembang, tentunya perlu akses pasar yang kontinyu. Ini tentu butuh strategi,” katanya, Rabu (1/2).
Strategi utama yang perlu digeluti ialah sistem pemasaran yang mengandalkan digitalisasi. Terutama menyangkut pemasaran online baik melalui marketplace maupun akun media sosial. Akan tetapi, menurut Ipung, belum semua pelaku UMKM memiliki keahlian dalam pemasaran digital. Khususnya dalam membuat konten baik dalam bentuk foto, video maupun narasi yang mampu dengan mudah dicerna oleh pembaca.
Oleh karena itu, dirinya siap memfasilitasi para pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan digital marketing. Menurut Ipung, setiap tahun pemerintah daerah mengalokasikan kegiatan pelatihan yang bisa diakses oleh masyarakat. “Ada program pelatihan secara gratis di berbagai instansi. Sepanjang penduduk Kota Yogya maka kami siap memfasilitasi pelatihan,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam era digital menyimpan peluang dalam memasarkan produknya secara luas tanpa batasan tempat dan waktu. Akan tetapi kualitas produk serta bentuk kemasan juga tidak boleh disepelekan. “Kualitas roti yang diproduksi UMKM di Badran tidak kalah bersaing. Ketika mampu dikemas secara menarik dan dipasarkan melalui online, maka konsumen akan semakin terbuka luas,” tandasnya. (*)