Tumpukan Sampah di Yogya Makin ‘Menggila’

YOGYA – tumpukan sampah di ruang publik Kota Yogya seakan menjadi pemandangan biasa. Tidak hanya di pinggir jalan protokol maupun permukiman, melainkan juga kawasan pendidikan maupun perkantoran. Salah satunya di Jalan Kapas dan kawasan sirip-sirip di sekitarnya. Pada kawasan tersebut selama ini banyak ditemui lembaga pendidikan dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi. Selain itu juga banyak perkantoran dari instansi pemerintah vertikal.

Pada akhir pekan kemarin, tumpukan sampah di sana tidak hanya mengganggu estetika melainkan juga lingkungan. Hal ini karena telah menimbulkan bau tidak sedap serta dipenuhi lalat. Kondisi tersebut menjadi ironi lantaran pusat pendidikan dan perkantoran justru menjadi ‘sarang’ sampah.

Salah satu warga, Ahmad, mengaku enam hari sebelumnya ada oknum yang menaruh sampah tepat di pojokan jalan. Dirinya lantas membuat tulisan larangan membuang sampah berikut regulasi yang mengaturnya. Bukannya berkurang, tiap hari justru tumpukan sampah semakin banyak dan terjadi di beberapa titik. “Di sekitar sini kan jauh dari permukiman warga. Bisa jadi memang oknum yang melintas kemudian seenaknya menaruh sampah,” katanya, Senin (7/8).

Sementara itu mbauan pemerintah agar bijak dalam mengelola sampah belum sepenuhnya ditaati masyarakat, termasuk dunia usaha. Pemkot Yogya bahkan bakal menelusuri dugaan hotel yang membuang sampah sembarangan.

Dugaan itu bermula dari temuan warga atas tumpukan sampah yang sempat terjadi di Jalan Sastrodipuran. Dari tumpukan sampah itu terdapat beberapa trashbag warna hitam yang tersusun rapi. Warga yang curiga lantas membuka bungkusan tersebut dan di dalamnya terdapat sisa bungkus makanan dengan logo salah satu hotel yang tak jauh dari lokasi itu.

Meski tumpukan sampah di Jalan Sastrodipuran kini sudah dibersihkan petugas, namun tak menutup kemungkinan kondisi serupa bakal kembali terjadi. Terutama sepanjang operasional TPA Piyungan masih dibuka secara terbatas sehingga tidak mampu menampung sampah dari Kota Yogya seperti semula.

Terkait temuan itu, Penjabat (Pj) Walikota Yogya Singgih Raharjo, mengaku tengah menelusuri dan menyelidiki dugaan hotel yang membuang sampah sembarangan. “Ada kan bungkus-bungkus sampah yang rapi. Biasanya menggunakan trashbag berukuran besar. Kita selidiki siapa oknumnya,” katanya.

Industri pariwisata, terutama perhotelan seharusnya memiliki standardisasi dalam pengelolaan sampah. Bahkan tidak sedikit hotel yang menerapkan zero waste. Mulai tidak menyediakan sedotan hingga menggunakan bahan ramah lingkungan. Selain itu, selama ini perhotelan juga banyak yang menerapkan pengelolaan sampah secara mandiri baik jenis anorganik, organik hingga limbah berbahaya.

Sejak gerakan zero sampah anorganik digulirkan Pemkot Yogya awal tahun ini, dunia usaha telah berkomitmen untuk mendukungnya. Oleh karena itu, dugaan hotel yang membuang sampah sembarangan perlu ada penyelidikan lebih lanjut. Tidak menutup kemungkinan hal itu justru dilakukan oleh oknum atau pihak ketiga yang bekerja sama dalam hal pengelolaan sampah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *