Terminal Giwangan Yogyakarta Jamin Keamanan Penumpang

Suasana Jalan Malioboro Kota Yogya yang terpantau sepi pengendara kendaraan bermotor. ARDHI WAHDAN/LINGKARJOGJA.CO.ID
Suasana Jalan Malioboro Kota Yogya yang terpantau sepi pengendara kendaraan bermotor. ARDHI WAHDAN/LINGKARJOGJA.CO.ID

YOGYA – Selama masa angkutan natal dan tahun baru (nataru), Terminal Giwangan Yogyakarta mengintensifkan pemeriksaan armada bus yang beroperasi. Upaya tersebut dilakukan guna menjamin keselamatan penumpang meski kenaikan pengguna armada bus tidak terlalu signifikan.

Kepala UPT Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Giwangan Yogyakarta Sigit Saryanto, menjelaskan pemeriksaan armada atau rampcheck sebenarnya merupakan kegiatan rutin. “Tetapi selama masa angkutan nataru ini kami intensifkan. Jika di hari biasanya pengecekan itu menyasar 10 hingga 15 armada, sejak kemarin kami tingkatkan menjadi 20 hingga 40 armada bus,” jelasnya Sabtu (23/12).

Selama pemeriksaan sejak Kamis (21/12) hingga kemarin total ada sekitar 60 armada bus yang diperiksa. Dari jumlah tersebut diketahui terdapat 21 armada yang mendapatkan catatan untuk perbaikan. Catatan itu bukan berarti tidak laik jalan melainkan ada hal teknis yang perlu dipenuhi. Di antaranya jumlah palu pemecah kaca yang kurang, nyala lampu sein kurang jelas, hingga kondisi salah satu ban yang sudah halus.

Sigit menambahkan, terhadap armada yang masuk dalam catatan itu langsung diminta perbaikan saat itu juga. Seluruh catatan tersebut juga berhasil dibereskan dalam tempo kurang dari 15 menit. Dengan begitu armada bisa kembali melanjutkan perjalanan tanpa menunggu waktu lama. “Catatan itu sifatnya teknis ringan. Jadi bukan kendaraan tidak lain jalan, tapi ada persyaratan teknis yang belum dipenuhi karena memang persyaratan teknis ini banyak,” tandasnya.

Selain armada bus yang menjadi catatan, pihaknya juga menemukan dua orang sopir yang tensinya tergolong tinggi serta tengah mengkonsumsi obat untuk kesehatannya. Kedua sopir itu pun dinilai tidak laik untuk mengemudikan armada sehingga langsung digantikan oleh sopir cadangan.

Terkait dengan peningkatan jumlah penumpang selama masa angkutan nataru, menurut Sigit, tidak terlalu signifikan jika dibandingkan periode sebelumnya. Misalnya pada H-4 natal terjadi kenaikan penumpang datang sebanyak tiga persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penumpang yang berangkat naik enam persen. “Kalau jumlah armada bus jika dibandingkan hari-hari biasa juga ada peningkatan sedikit. Mungkin dari pihak PO juga hitung-hitungan operasional. Lebih baik penumpangnya penuh dulu dari pada harus menambah bus lagi,” urainya.

Selama masa angkutan nataru, Terminal Giwangan Yogyakarta juga membuka posko seperti pada masa angkutan lebaran. Di antaranya posko kesehatan dan posko keamanan dari pihak TNI, Polri, SAR maupun relawan. Keberadaan posko itu akan memberikan pelayanan hingga 4 Januari 2024. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *