YOGYA – Sepanjang tahun 2024 lalu kejadian penyelamatan atas laporan kasus sarang tawon mengalami peningkatan. Jika sepanjang tahun 2023 terdapat 256 penyelamatan sarang tawon, maka tahun 2024 naik menjadi 298 kasus.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogya Taokhid, mengungkapkan sarang tawon yang dilaporkan masyarakat untuk dievakuasi berjenis tawon vespa dan gong yang sering dianggap berbahaya. Sebagian besar berada di permukiman warga. “Penyebabnya kemungkinan karena musim hujan. Sehingga tawon memindahkan sarangnya ke tempat yang aman dari hujan dan cenderung bersarang di permukiman atau bangunan,” ujarnya, Jumat (3/1).
Sarang tawon tersebut ditemukan di atap rumah, pohon, hingga fasilitas umum lainnya. Keberadaan tawon ini dianggap mengancam keselamatan warga, terutama anak-anak dan lansia. Sehingga sangat tepat jika masyarakat lantas melaporkan ke Damkarmat Kota Yogya. Hal ini, imbuh Taokhid, pihaknya akan terus berkomitmen memberikan pelayanan ke masyarakat tanpa dipungut biaya.
Taokhid berharap, masyarakat semakin lebih peduli menjaga kebersihan lingkungan termasuk memperhatikan rumah dan bangunan. “Dengan menjaga kebersihan dan memperhatikan lingkungan dapat mendeteksi munculnya sarang tawon lebih awal dan evakuasi lebih mudah dilakukan. Selain itu juga tidak membahayakan warga sekitar,” imbuhnya.
Komandan Regu 2 Pleton , Damkarmat Kota Yogya Heru Priyo Santoso, mengungkapkan saat di lapangan penanganan sarang tawon membutuhkan kehati-hatian tinggi. Hal ini karena potensi serangan dari tawon dapat menyebabkan reaksi alergi serius, bahkan berujung fatal. Pihaknya pun sudah memiliki tim khusus yang terlatih untuk menangani sarang tawon. “Biasanya, kami melakukan operasi malam hari saat tawon lebih pasif untuk meminimalkan risiko serangan,” jelasnya.
Menurutnya, musim pancaroba menjadi salah satu faktor utama peningkatan populasi tawon. Perubahan cuaca yang tidak menentu mendorong tawon membangun sarang di tempat yang lebih terlindung. Selain itu, urbanisasi juga membuat habitat alami mereka semakin berkurang, sehingga mereka mencari tempat baru di area permukiman.
Selain sarang tawon, adapun laporan kejadian lainnya di antaranya penangkapan kucing, evakuasi cincin, penangkapan ular serta penangkapan biawak. Damkarmat Kota Yogya tidak pernah membedakan jenis kasus yang dilaporkan masyarakat, sepanjang dibutuhkan upaya penyelamatan. “Kami terbuka untuk siapa saja yang memerlukan bantuan. Sehingga, harapannya tidak ada kejadian fatal yang menimpa warga,” ungkapnya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mencoba menangani sarang tawon sendiri, melainkan segera melaporkan ke Damkarmat Kota Yogya atau melalui layanan darurat ke telepon (0274) 587101. “Keselamatan warga adalah prioritas kami. Jika melihat sarang tawon, segera hubungi kami agar bisa ditangani dengan aman,” tambahnya.
Selain itu, Damkarmat juga mengingatkan masyarakat untuk rutin memeriksa sudut-sudut rumah dan pohon di sekitar lingkungan mereka, terutama selama musim pancaroba. Langkah antisipasi ini diharapkan dapat mencegah berkembangnya sarang tawon di area permukiman. (*)