YOGYA – Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogya ikut terlibat dalam upaya konservasi lahan di bantaran sungai. Salah satunya dengan aksi penanaman bibit tanaman buah, salah satunya di bantaran Kali Winongo kawasan Tompeyan Tegalrejo berupa jenis pohon kelengkeng.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogya Sukidi, mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk mengoptimalkan lahan yang ada, terutama lahan di sepanjang bantaran sungai. “Untuk yang di Tompeyan kemarin kami bawa sekitar 200 bibit tanaman buah kelengkeng varietas kateki,” tandasnya, Rabu (16/10).
Dipilihanya pohon kelengkeng untuk ditanam di sana bukan tanpa alasan. Tanaman buah tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi daya tahan yang baik serta tidak mudah terserang hama penyakit. “Misalnya pohon mangga kalau sudah terkena hama penggerek batang tanaman tersebut akan langsung mati. Tetapi kalau untuk kelengkeng jenis hamanya tidak terlalu banyak. Selain itu perawatannya pun sangat mudah dibandingkan tanaman buah lainnya,” jelasnya.
Tanaman kelengkeng ini, imbuh Sukidi, juga memiliki masa panen yang cepat. Hanya membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan. Ketika memasuki masa panen pihaknya juga akan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk dikelola. Harapannya mampu memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat yang berada di wilayah bantaran tersebut.
Sukidi menjelaskan terkait perawatan, pihaknya telah menugaskan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang berada di wilayah untuk rutin memantau perkembangan tanaman ini. Seperti penyiraman hingga memberikan pupuk dan lain sebagainya. “Untuk perawatan awal, kami akan memberikan pupuk organik atau pupuk kandang. Setelah itu nanti untuk perawatan lanjutan menggunakan pupuk kompos atau pupuk dari pabrik,” jelasnya.
Sebelumnya DPP Kota Yogya juga telah melakukan konservasi lahan di beberapa tempat seperti di sepanjang bantaran Kali Gajah Wong dan di Kelurahan Giwangan.
Sementara itu Mantri Pamong Praja Tegalrejo Antariksa Agus Purnama, menuturkan dengan adanya aksi tersebut diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk aktif dalam menjaga lingkungan sekitar. Bahkan Kampung Tompeyan dapat dibranding sebagai kampung kelengkeng yang bisa menjadi salah satua daya ungkit terhadap peningkatan ekononi warga.
Selain itu, lanjutnya, konservasi lahan ini juga akan meningkatkan kekompakan warga sekitar. Hal ini karena warga secara langsung dilibatkan dalam perawatan hingga mengelola hasil tanaman kelengkeng tersebut. “Dengan kekompakan ini diharapkan mengurangi masalah-masalah sosial yang ada di bantaran Kali Winongo. Dan yang terpenting lahan ini tidak lagi digunakan untuk perbuatan-perbuatan yang negatif,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Kepala Seksi Pembinaan Potensi Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Yogya, Ferry Suprapto. Menurutnya dengan pemanfaatan lahan ini dapat mengurangi penyalahgunakan lahan yang ada. Ia berharap agar warga Kampung Tompeyan dapat terus berkomitmen dalam menjaga lingkungannya sehingga lahan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Apalagi Kampung Tompeyan ini sudah dicanangkan sebagai Kampung Panca Tertib dengan fokus tertib lingkungan,” katanya. (*)