YOGYA – Perkembangan seksualitas pada anak kini semakin dinamis. Siswa jenjang sekolah dasar (SD) pun perlu dibekali ‘sexuality care’ guna memiliki pemahaman yang baik ketika memasuki masa pubertas.
Sejumlah kalangan dosen atau akademisi pun menaruh perhatian hal tersebut. Pada Kamis (11/5) lalu siswa kelas 5 di SDN Tegalrejo Bener diberikan pendampingan kebutuhan seksual atau ‘sexuality care’ sebagai bagian dari anak yang masuk fase pertumbuhan pra remaja. “Pendampingan berupa pemberian materi seperti halnya FGD. Kami bagi kelompok putra dan putri supaya lebih fokus,” tandas salah satu pendamping sekaligus pemateri ‘sexuality care’ Etik Pratiwi SKep Ns MKep.
Selain Etik Pratiwi, dua narasumber lain juga ikut terlibat yakni Eni Septi Dwi Prihatin SKep Ns Mkep, dan Wiwi Kustio Prilia MPH. Kegiatan tersebut merupakan implementasi hibah alumni Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Tahun 2023.
Etik menjelaskan dalam kegiatan itu hampir rata-rata siswa putri yakni 85 persen sudah mengalami menstruasi. Sedangkan pada laki-laki hampir 87 persen belum mengalami mimpi basah. Sementara perubahan fisik yang terjadi yakni pada laki-laki hampir 60 persen sudah mengalami perubahan fisik yakni timbulnya jerawat serta perubahan suara. Kemudian pada perempuan hampir 70 persen sudah mengalami perubahan fisik yakni pembesaran payudara, pertumbuhan fisik yang cepat, dan juga pembesaran pinggul. “Siswa juga sebanyak 87 persen mampu memahami nama organ tubuh dan fungsinya dengan baik,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut narasumber juga mengimbau kepada anak untuk menjaga diri agar terhindar dari pelecehan seksual. Di antaranya selalu melaporkan kepada orangtua maupun guru bila ada pihak yang mengganggu atau mencoba melakukan tindak kekerasan seksual. (*)