IPM Yogya Tertinggi, Tujuan Wisata dan Nikmati Hari Tua

Bantul dan DIY larang atraksi di malah tahun baru
Bantul dan DIY larang atraksi di malah tahun baru

YOGYA – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Yogya masuk kategori sangat tinggi. Hal ini seiring capaiannya yang selalu di atas rerata nasional sekaligus yang tertinggi di Indonesia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogya Agus Tri Haryono, menjelaskan pada tahun ini IPM Kota Yogya tercatat 88,61. Jauh di atas tingkat nasional yang capaiannya 74,39. “Jika dibandingkan tahun lalu capaian tahun ini naik 0,61. Capaian tersebut masuk kategori sangat tinggi,” jelasnya, Sabtu (23/12).

Tingginya IPM Kota Yogya sebenarnya juga bukan hal baru. Pasalnya selama 13 tahun berturut-turut capaian indeks tersebut selalu yang tertinggi jika dibandingkan kabupaten se DIY maupun nasional. Apalagi Yogya menjadi salah satu kota tujuan untuk menempuh pendidikan, liburan hingga menikmati masa tua. Hal itu menunjukkan kenyamanan yang bisa dirasakan oleh masyarakat sehingga memudahkan proses pembangunan sumber daya manusia.

Agus memaparkan, setidaknya ada empat indikator yang digunakan dalam mengukur IPM. Masing-masing ialah usia harapan hidup, pengeluaraan riil per kapita per tahun, harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. “IPM ini merupakan penggambaran bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan, memperoleh pendapatan, layanan kesehatan dan pendidikan. Dari keempat indikator itu, capaiannya juga cukup tinggi,” urainya

Dicontohkan untuk pengeluaran per kapita per tahun tercatat Rp 19.920.000. Hal itu menunjukkan biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota keluarga dalam satu tahun yang sudah dibagi dengan jumlah anggota keluarga sesuai dengan paritas daya beli. Begitu pula terkait usia harapan hidup tercatat 75,52 tahun. Indikator usia harapan hidup tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang tercatat 74,76 tahun.

Naiknya indikator usia harapan hidup di Kota Yogya, imbuh Agus, menandakan tingkat kesejahteraan dan derajat kesehatan penduduk Kota Yogya cenderung meningkat. “Kualitas kesehatan semakin baik dan semakin mudah diakses. Termasuk jaminan kesehatan yang bersumber dari APBN atau APBD. Apalagi Universal Health Coverage (UHC) di Kota Yogya juga sangat tinggi, hampir mencapai 100 persen,” imbuhnya.

Sementara untuk harapan lama sekolah mencapai 17,62 tahun dan rata-rata lama sekolah 12,11 tahun. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan keberlangsungan pendidikan di Kota Yogya trennya cukup memuaskan. Sekaligus menjadi bukti keberhasilan Pemkot Yogya dalam mengakomodir pendidikan formal bagi penduduknya yang berusia tujuh tahun ke atas. “Bahkan iklim pendidikan di Kota Yogya menunjukkan keterjangkauan hingga jenjang S2,” tandasnya.

Penjabat (Pj) Walikota Yogya Singgih Raharjo, mengaku capaian IPM pada tahun ini memberikan bukti bahwa apa yang sudah dijalankan selama ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu harapannya dengan melimpahnya sumber daya masyarakat yang berkualitas maka kesejahteraan dan kualitas pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat akan semakin baik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *