YOGYAKARTA, Lingkarjogja.co.id – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta berencana memanfaatkan GeNose untuk memperkuat pelaksanaan skrining terhadap kontak pasien Covid-19. Sehingga kasus penularan bisa terkendali.
“Rencananya kami akan melakukan pengadaan GeNose empat unit untuk memperkuat skrining,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta.
Namun demikian, rencana pengadaan peralatan deteksi Covid-19 tersebut masih terkendala proses anggaran di APBD Kota Yogyakarta. “Makanya, kami berharap proses penggunaan anggaran bisa cepat, sehingga pengadaan GeNose juga bisa terlaksana lebih cepat. Apalagi, saat PPKM mikro juga diminta untuk memperbanyak skrining di wilayah yang masuk zona merah,” katanya.
Melakukan Model skrining, lanjut Heroe, adalah dengan melakukan pengetesan terhadap 20 hingga 30 warga yang masuk dalam kontak pasien Covid-19. “Selama ini, kami melakukan pengetesan terhadap kontak erat dengan proses skrining yang sangat ketat. Melakukan Tes usap PCR ke kontak yang benar-benar terpapar. Akibatnya, angka positifity rate pun tinggi. Tiap orang yang menjalani tes sebagian besar menunjukkan hasil positif terpapar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan akan melakukan proses skrining dengan memanfaatkan tes cepat antigen. Penggunaan tes cepat antigen tersebut menjadi salah satu upaya mempercepat penemuan dan pengendalian kasus karena uji usap atau PCR membutuhkan waktu lama untuk memperoleh hasilnya. “Dengan tes cepat antigen, dengan harapan bisa terlaksananya proses skrining dengan lebih cepat,” katanya.
Selama PPKM mikro berlangsung pada 9-23 Februari 2021, Kota Yogyakarta juga akan mengaktifkan kembali posko di tiap kelurahan hingga RT atau RW yang masuk dalam kategori zona merah. Kecamatan atau kemantren akan bertindak sebagai supervisor terhadap pelaksanaan posko yang ada di wilayah. (ara/one)