YOGYA – Pelantikan atau pengucapan sumpah janji sebagai anggota dewan menjadi momentum sakral dalam keberlanjutan pemerintahan. Hal ini lantaran anggota dewan merupakan salah satu penyelenggara pemerintah yang memiliki tugas pokok dan fungsi strategis untuk menyeimbangkan peran eksekutif. Di samping itu, menjadi anggota dewan juga merupakan pencapaian tertinggi bagi wakil rakyat.
Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika prosesi pelantikan dan pengucapan sumpah janji anggota dewan turut diwarnai euforia dari masyarakat. Salah satunya yang terjadi di gedung DPRD Kota Yogya Jalan Ipda Tut Harsono. Ratusan karangan bunga tidak hanya memadati kawasan gedung melainkan hingga meluber di pinggir jalan. Meski jumlah anggota dewan yang dilantik hanya 40 orang, namun elemen masyarakat yang memberikan ucapan tidak terhitung. Tidak hanya melalui ucapan karangan bunga, tetapi sejumlah pendukung bahkan hadir langsung.
Susanto Dwi Antoro atau akrab disapa Mas Toro, menjadi salah satu anggota DPRD Kota Yogya periode 2024-2029 yang turut dilantik. Anggota dewan dari PDI Perjuangan ini bahkan langsung menunaikan nadzarnya dengan pulang berjalan kaki usai dilantik. Tak kurang dari tiga kilometer jarak yang harus ia tempuh dari gedung dewan menuju rumahnya di kawasan Warungboto Umbulharjo. Tidak sendiri, Mas Toro turut diarak oleh para pendukungnya yang selama masa Pileg ikut berjuang bersama. “Sejak awal saya sudah mempersiapkan untuk jalan kaki. Tetapi ternyata rekan-rekan tidak lupa akan nadzar yang pernah saya ucapkan dan bahkan ikut membersamai berjalan kaki,” kata Mas Toro.
Pria yang sudah kedua kalinya menjabat sebagai anggota dewan ini pun merasa bertanggung jawab untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Terutama para konstituennya maupun harapan bagi masyarakat di derah pemilihan lima yakni Kemantren Kotagede dan Umbulharjo. Dari dua kemantren itu, Mas Toro mendapatkan dukungan dan amanah untuk kembali menjabat anggota dewan.
Menurutnya, nadzar jalan kaki pulang ke rumah bukan sekadar meraih simpati melainkan memiliki makna mendalam bagi dirinya. Arti jalan kaki, imbuhnya, merupakan simbol lebih kritis dan tajam dalam melihat, mendengar dan berbuat untuk masyarakat. “Kamia akan selalu ingat dan selalu membersamai dengan masyarakat, melihat secara langsung kondisi nyata yang terjadi di sekitar kita untuk membangun Kota Yogya lebih baik,” terangnya.
Dirinya pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kebersamaan yang telah terbangun selama ini. Mas Toro berharap, amanah yang kembali diterimanya dari seluruh warga akan membawa dampak bagi kemajuan masyarakat Kota Yogya. (*)