Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keindahan dan memiliki banyak pariwisata potensial, salah satunya pantai parangkusumo yang terletak di selatan Yogyakarta tepatnya di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya kurang lebih 30 km di sebelah selatan Kota Yogyakarta. Obyek Pantai Parangkusumo merupakan salah satu pantai yang cukup terkenal di Yogyakarta karena wisata religi dan hal mistis yang ada di sana. Namun di samping keindahan pantainya, Parangkusumo juga telah dikenal luas oleh khalayak umum sebagai salah satu area lokalisasi di Yogyakarta.
Keberadaan tempat prostitusi dan karaoke ilegal yang berada di Parangkusumo membuat area ini terkenal di Yogyakarta sebagai area lokalisasi. Area lokalisasi Parangkusumo ini sudah ada sejak tahun 1986 dan kerap disebut sebagai wisata lendir sehingga stigma kurang baik yang sudah tertanam sejak lama tersebut menjadi sulit untuk dihilangkan. Pada tahun 2017 pemerintah telah resmi menutup tempat karaoke ilegal yang berada di Parangkusumo, akan tetapi pada kenyataannya aktivitas di dalamnya tetap tidak bisa dihilangkan dan masih berlangsung hingga saat ini meski secara terselubung.
Dengan kembali beroperasinya tempat-tempat karaoke ilegal yang menyediakan LC (Ladies Companion) atau pemandu karaoke membuat daerah ini menjadi pusat perhatian berbagai pihak terutama masyarakat sekitar Parangkusumo. Hal tersebut dikarenakan aktivitas di area lokalisasi dapat mempengaruhi tumbuh kembang psikis dan mental anak-anak di sekitar lingkungan tersebut yang notabene kurang ramah bagi mereka. Anak-anak di daerah tersebut cenderung akan mengalami demoralisasi atau penurunan akhlak dan moral seperti kurangnya tata krama dan sopan santun, sering berbicara dengan kata-kata yang kotor dan kasar, melanggar norma yang ada dan sebagainya. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian lebih bagi masyarakat luar terutama tim PKM PM dari UPN Veteran Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam upaya membantu mengurangi pengaruh buruk lingkungan yang kurang baik terhadap tumbuh kembang anak yang berada di lingkungan tersebut.
Kami dari Tim PKM PM UPN Veteran Yogyakarta telah mendirikan sarana pendidikan non formal yang diberi nama Taman Pendidikan Lentera Harapan dengan lokasi mengajar yang tersentralisasi di Gardu Action Pesisir Pantai Parangkusumo sebagai wadah untuk meningkatkan dan menumbuhkan minat-bakat dan potensi serta membentengi psikis juga karakter anak-anak.
Dalam berjalannya Program Taman Pendidikan Lentera Harapan, tim PKM PM UPN Veteran Yogyakarta bekerja sama dengan pemuda dan warga di daerah Parangkusumo, Yogyakarta. Program yang akan dilakukan meliputi program peningkatan karakter berupa pendidikan moral dan keagamaan serta program pengembangan potensi, minat, dan bakat berupa pembelajaran atau pelatihan kesenian daerah serta kewirausahaan.
Tim PKM-PM Lentera Harapan berharap agar program Taman Pendidikan Lentera Harapan ini dapat menjadi suatu program yang berkesinambungan untuk mendukung pembentukan karakter dan moral para calon generasi penerus bangsa. Selain itu, Tim PKM-PM juga berharap dengan adanya Taman Pendidikan Lentera Harapan ini dapat memberikan contoh yang baik dan dapat menjadi contoh aksi nyata mahasiswa dan pemuda dalam berkontribusi memajukan pendidikan di Indonesia dan menumbuhkan salah satu pilar berbangsa dan bernegara yakni cinta tanah air. (*)
Penulis: Hafidh Ridwan Fakhruddin, Rahumal Fikri dan Dr Dra Purbudi Wahyuni MM.