Penumpang KRL Yogya-Solo Anjlok 61 Persen akibat PPKM Darurat

Penampakan KRL Yogya-Solo yang tampak sepi dari penumpang. ARDHI WAHDAN/LINGKARJOGJA.CO.ID
Penampakan KRL Yogya-Solo yang tampak sepi dari penumpang. ARDHI WAHDAN/LINGKARJOGJA.CO.ID

YOGYA, Lingkarjogja.co.id – Akibat pemberlakuan PPKM Darurat, penumpang KRL Yogya-Solo mengalami penurunan hingga 61 persen dalam dua pekan.

“Penurunannya (penumpang, red) cukup signifikan. Sampai 61 persen daripada sebelum pemberlakuan PPKM Darurat,” ungkap VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Sabtu (17/7/2021).

Berdasarkan data KAI Commuter, jumlah penumpang KRL Yogya-Solo rata-rata mencapai 1.760 penumpang per hari.

Sedangkan sebelum pemberlakuan PPKM Darurat, jumlah penumpangnya rata-rata mencapai 4.539 penumpang per hari.

Anne menambahkan, selain penurunan jumlah pengguna kereta komuter, situasi di seluruh stasiun juga dalam kondisi tertib dan lancar.

Calon penumpang KRL pun sudah memahami aturan perjalanan sesuai SE Kemenhub Nomor 50 Tahun 2021.

“Penumpang sudah mempersiapkan dokumen-dokumen sebagai syarat perjalanan. Dokumen tersebut melalui pemeriksaan petugas sebelum naik kereta,” imbuhnya.

Baca Juga:
Zona PPKM Darurat, Menag: Takbiran dan Salat Iduladha di Rumah

Calon penumpang KRL Yogya-Solo harus melengkapi dokumen perjalanan, seperti  Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). Atau surat keterangan lain yang dari pemerintah daerah setempat atau surat tugas dari pimpinan instansi atau perusahaan di sektor kritikal dan esensial.

selain itu, penerapan protokol kesehatan di stasiun juga dinilai dapat dilakukan dengan disiplin dan tertib.

Khususnya untuk menjaga jarak antar penumpang, pemakaian masker ganda hingga mencuci tangan.

Kemudian penyekatan di stasiun maupun di dalam KRL Yogya-Solo juga tetap dalam pengawasan guna memastikan jumlah penumpang sesuai dengan aturan.

“Ada pembatasan operasional KRL Yogya-Solo selama PPKM Darurat yaitu dari pukul 05.05-18.30 WIB setiap harinya. Jumlah penumpang yang diizinkan naik di tiap gerbong pun dibatasi dari 74 orang menjadi 52 orang,” pungkasnya.

Penulis: Ardhi Wahdan

Editor: Muhammad Nurseha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *