Labuhan Gunung Merapi hanya Diikuti Abdi Dalem Keraton

Labuhan Gunung Merapi
IRING-IRINGAN: Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa uba rampe menuju Bangsal Srimanganti saat prosesi Labuhan Merapi di Sleman, DIY. (ANTARA/LLINGKAR JATENG)

SLEMAN, Lingkarjogja – Prosesi upacara adat Labuhan Gunung Merapi dalam rangka “Tingalan Dalem” atau peringatan naik tahta Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang mengikuti hanya abdi dalem. Selain abdi dalem, iring-iringan tersebut juga turut mengikuti pendamping dari juru kunci Gunung Merapi.

“Sudah dua tahun ini upacara adat Labuhan Merapi tidak dapat masyarakat umum ikuti, karena pandemi Covid-19. Setelah tahun kemarin labuhan hanya sangat terbatas dalam pelaksanaannya. Tahun ini hanya abdi dalem dan pendamping juru kunci Merapi, sekitar 30 orang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara.

Menurutnya, rombongan juru kunci Merapi bersama pendamping dan abdi dalem Keraton Yogyakarta memulai prosesi labuhan dari Pendopo Kinahrejo (petilasan rumah Mbah Maridjan) pada Senin pagi. Kemudian, mereka bergerak dengan berjalan kaki membawa ubarampe (perlengkapan) labuhan menuju ke Bangsal Srimanganti di lereng Gunung Merapi.

“Perjalanan sampai ke Bangsal Srimanganti sekitar dua jam, kemudian sesampai di sana doa oleh juru kunci Merapi Ki Asih,” jelasnya.

Ia mengatakan, untuk lorotan (nasi sekepal dan perlengkapan lain) yang biasanya setelah didoakan langsung dibagikan kepada peserta labuhan. Namun, untuk tahun ini akan dibawa turun dan dibagikan kepada masyarakat yang ngalap berkah (mencari berkah) dari labuhan Merapi.

Aji mengemukakan, pelaksanaan prosesi labuhan Merapi sejak Minggu (14/3). Pada awal prosesi yaitu penyerahan ubarampe prosesi labuhan Merapi dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta) kepada Juru Kunci Gunung Merapi Mas Wedana Suraksohargo Asihono atau Mas Asih di Kantor Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan.

Penyerahan ubarampe sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta lakukan kepada Panewu (Camat) Depok. Yang selanjutnya ke Kecamatan Cangkringan dan lanjut serah terima antara Camat Depok kepada Camat Cangkringan.

Usai prosesi penerimaan, adalah penyerahan ubarampe kepada juru kunci Gunung Merapi Ki Asih untuk dibawa ke Pendopo Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan. Penyemayaman Ubarampe di Pendopo Petilasan Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo selama satu malam. Pada malam harinya ada kenduri, tahlil dan doa-doa. (ara/dim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *