YOGYA – DPP Partai NasDem menjadi partai politik pertama yang menerbitkan rekomendasi untuk pasangan calon dalam Pilkada Kota Yogya 2024. Partai yang menjadi motor gerakan restorasi itu merestui duet Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Yogya.
Ketua DPD Partai NasDem Kota Yogya Sigit Wicaksono, membenarkan terbitnya surat rekomendasi dari DPP tersebut. Menurutnya rekomendasi yang sudah memuat pasangan calon kepala daerah diterimanya Rabu (14/8) sore di Jakarta. “Rekomendasi sudah saya terima secara langsung di DPP. Langkah selanjutnya ialah mematangkan koalisi karena kita masih sangat terbuka untuk partai lain,” tandasnya, Kamis (15/8).
Untuk dapat mengusung pasangan calon kepala daerah dalam ajang Pilkada Kota Yogya, minimal membutuhkan delapan kursi di DPRD. Syarat itu pun sudah dipenuhi oleh NasDem dan PAN. Koalisi yang dibangun kedua partai tersebut dipastikan memegang tiket untuk mendaftarkan pasangan calon ke KPU Kota Yogya yang akan dibuka pada 27 Agustus mendatang.
Selain NasDem, DPP parpol lain sebetulnya juga sudah memiliki sikap dukungan untuk perhelatan Pilkada di Kota Yogya. Akan tetapi bentuknya bukan rekomendasi pasangan calon melainkan surat tugas kepada individu yang akan berlaga. Di antaranya DPP PAN kepada Heroe Poerwadi sebagai calon walikota. Kemudian DPP Partai Golkar dan DPP PKS kepada M Afnan Hadikusumo sebagai calon walikota.
Sedangkan DPP Partai Gerindra kepada Singgih Raharjo namun tidak spesifik sebagai calon walikota atau wakil walikota. “Pada prinsipnya kita dengan PAN minimal sudah bisa berangkat mengusung pasangan calon yakni Heroe dan Kang Peno (sapaan Sri Widya Supena),” tandas Sigit.
Menurut Sigit, para tokoh yang akan berlaga di Pilkada Kota Yogya usianya sudah di atas 50 tahun. Kecuali Kang Peno yang baru menginjak 40 tahun. Sebagai partai gerakan perubahan, sosok kaum muda yang sudah menorehkan prestasi sangat layak untuk didukung sebagai calon pemimpin. Apalagi sosok Kang Peno merupakan pengusaha yang berangkat dari bawah. Sehingga kiat suksesnya bisa direplikasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan maupun mengurangi pengangguran.
Selain itu, imbuh Sigit, pasangan Heroe dan Kang Peno sudah memiliki hubungan atau chemistry yang baik. Oleh karena itu ketika dipasangkan pun langsung terjadi sinergitas. “Jadi tidak perlu dikawinkan secara paksa. Keduanya sudah saling mengisi dan itu yang dibutuhkan kota ini. Jika munculnya pasangan kok dipaksakan, maka perjalanannya biasanya kurang baik,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPD PAN Kota Yogya Heroe Poerwadi, mengaku komunikasi dengan Partai NasDem memang cukup intensif. Akan tetapi dirinya juga tetap membangun komunikasi bersama semua kandidat yang akan berlaga dalam Pilkada maupun parpol yang akan mengusung calon. Langkah itu dilakukan lantaran setiap parpol memiliki mekanisme internal yang tidak sama.
“Semua komunikasi lancar baik dengan NasDem, PKB, PPP, Gerindra maupun partai lain. Yang paling dekat ini memang untuk koalisi. Tinggal menunggu keputusan akhir DPP siapa yang akan direkomendasikan untuk mendaftar ke KPU,” katanya. (*)