Yogyakarta, Lingkarjogja.co.id – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan agar pelaku pariwisata untuk turut segera divaksin. Hal itu Ketua GIPI DIY Bobby Ardyant sampaikan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengusulkan data anggota. Ada sekitar 60.000 orang yang menjadi anggota kami,” kata Bobby Ardyanto.
Menurut ia, jumlah usulan data yang tersebut berasal dari 20 asosiasi yang tergabung dalam GIPI. Antara lain, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramusiwata Indonesia, Organda, hingga pekerja even.
Bobby mengatakan, usulan untuk lakukan vaksinasi karena pekerja di bidang industri pariwisata juga memiliki kerentanan dan risiko yang cukup besar terpapar Covid-19. “Pelaku pariwisata berhubungan dengan banyak orang yang berasal dari berbagai daerah. Tentunya, ada risiko penularan sehingga kami mengusulkan agar mereka menjadi bagian dari program vaksinasi,” katanya.
GIPI DIY menargetkan, data dari pelaku pariwisata tersebut sudah bisa rampung pekan ini untuk segera sampaikan ke pemerintah daerah. Namun demikian, Bobby mengingatkan, vaksinasi bukan merupakan satu-satunya cara untuk menghadapi pandemi Covid-19, tetapi tetap butuh pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat oleh pelaku wisata.
“Meskipun nanti sudah divaksin, pelaku pariwisata tetap tidak boleh lengah. Vaksin bukan berarti pandemi berakhir, disiplin protokol kesehatan adalah hal utama,” tegasnya.
Selama pandemi Covid yang sudah berlangsung hampir satu tahun, Bobby menyebut industri pariwisata di DIY mengalami penurunan sangat signifikan. “Tetapi, kami tetap berupaya bertahan, tidak cengeng. harus hadapi pandemi ini bersama-sama, ada beberapa usulan yang kami sampaikan, seperti pembangunan pariwisata yang terintegrasi di seluruh DIY dan travel corridor dengan pemerintah daerah lain,” urainya.
Senada, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Nugroho Nurcahyo mendukung pelaksanaan vaksinasi untuk pedagang pasar tradisional dan pelaku ekonomi di kawasan wisata Malioboro. Hal itu nilai, akan membangun kepercayaan masyarakat untuk kembali berbelanja di pasar tradisional atau mengunjungi kawasan wisata Malioboro.
“Tentu vaksinasi ini menjadi angin segar sebagai upaya pemulihan ekonomi di Yogyakarta, selain untuk menurunkan kasus positif. Upaya ini juga akan membangun kepercayaan masyarakat untuk kembali berbelanja di pasar tradisional atau mengunjungi kawasan wisata Malioboro,” tukasnya. (ara/dim)
Respon (1)