BPDB Kota Yogya Bangun Posko Siaga Darurat Selama Nataru

Relawan dan Rescue BPBD Kota Yogya siaga di posko.
Relawan dan Rescue BPBD Kota Yogya siaga di posko.

YOGYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogya turut membangun posko bersama untuk siaga darurat bencana hidrometeorologi selama libur natal dan tahun baru (nataru). Keberadaan posko itu untuk memudahkan koordinasi dan mitigasi hadapi bencana sekaligus pantauan nataru.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyak Nur Hidayat, mengatakan pendirian posko bersama itu bentuk sinergi penanganan kebencanaan dapat diselesaikan secara cepat, tepat, dan akurat. Pihaknya juga mendapat dukungan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) antara lain barang, peralatan dan pendirian posko. “Dengan posko ini setidak-tidaknya juga meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait ancaman bencana yang ada. Jadi harapannya masyarakat tidak hanya siap saja tapi juga siaga seperti memantau kondisi cuaca, peralatan, dan mitigasi di wilayah,” urainya, Minggu (29/12).

Posko siaga darurat bencana hidrometeorologi didirikan di depan Kantor BPBD Kota Yogya di Jalan Gambiran. Sedangkan posko nataru dibangun di Jalan Tegalturi dalam rangka keselamatan wisatawan dari bencana. Petugas BPBD Kota Yogya relawan, peralatan dan armada pendukung disiagakan di posko.
Keberadaan posko siaga darurat bencana hidrometeorologi itu juga terkait dengan status siaga darurat bencana banjir, talud longsor dan cuaca ekstrem di Kota Yogya yang ditetapkan dalam Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 452 Tahun 2024. Status siaga darurat bencana itu mulai 1- 31 Desember 2024 dan akan diperpanjang dengan melihat situasi dan kondisi.

Penetapan status itu juga mempertimbangkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait intensitas curah hujan yang diprediksi sangat tinggi mulai November sampai Februari 2025. “Laporan dari BMKG hujan akan begitu tinggi intensitasnya dan disertai petir serta angin kencang. Tentunya dimungkinkan bisa berakibat ke berbagai kejadian bencana seperti banjir, tanah longsor, atap rumah rusak, pohon tumbang dan sebagainya, maka perlu adanya status siaga darurat,” terangnya.

Dirinya menyebut pada Bulan November sampai Desember sudah ada 54 kejadian bencana di Kota Yogya seperti atap rumah rusak karena angin kencang, tanah longsor dan paling banyak pohon tumbang. Terbaru kejadian hujan disertai petir dan angin kencang pada Kamis (26/12) sore menimbulkan dampak di beberapa lokasi di Kota Yogya antara lain pohon tumbang yang menimpa kendaraan parkir, atap rumah dan akses jalan. Petugas BPBD Kota Yogya bersama relawan langsung melakukan evakuasi dan asessment serta fasilitasi kebutuhan seperti terpal. “Untuk potensi luapan sungai, kita sudah adakan monitoring lewat telemetri dan sudah otomatis nanti tersampaikan di Pusdalops BPBD. Setelah itu kita sampaikan lewat EWS. Kita juga sudah punya link dengan Kabupaten Sleman, sehingga monitor masalah informasi sungai sudah bisa dilaksanakan secara bagus,” paparnya.

Masyarakat diimbau waspada dan turut memantau perubahan cuaca serta segera melaporkan jika terjadi bencana. Masyarakat dapat melaporkan ke posko melalui telp/WA di nomor 08112828911 atau bisa melalui frekuensi radio 149.700 Mhz, Duplek – 9.750 Mhz, Tone 88.5 hz. Frekuensi komunikasi radio juga ditingkatkan menjadi tiga kali sehari dari biasanya dua kali sehari. “Pada masa tahun baru biasanya masyarakat menumpuk di berbagai tempat melakukan aktivitas berkumpul sehingga kami mengimbau untuk tetap memperhatikan kondisi cuaca dan situasi. Mengedepankan unsur hati-hati dan penyelamatan diri. Masyarakat di wilayah seperti Kampung Tangguh Bencana (KTB) bisa siaga di wilayah,” imbaunya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *