Pemkab Bantul Dorong Wirausaha Muda Lebih Produktif

wirausaha-muda-pemkab-bantul
PANDEMI: Salah satu wirausaha baru yang muncul di tengah pandemi COVID-19 di Bantul, DI Yogyakarta. (ANTARA/LINGKAR JATENG)

BANTUL, Lingkarjogja.co.id – Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) setempat. Memberikan pelatihan tentang Kewirausahaan Muda bagi generasi muda daerah ini guna mendorong pertumbuhan wirausaha muda produktif.

“Seperti di kawasan Sukabumi yang dikenal dengan julukan Kota Santri. Kami terobsesi ke depan Bantul terkenal dengan julukan Kota Entrepreneur Muda karena banyak terdapat pengusaha muda produktif,”. Kata Anggota Hipmi Bantul sekaligus Konseptor Pelatihan Kewirausahaan Muda Deddy Prasetyawan usai pelatihan di Bantul, Rabu (25/11).

Menurut dia, pelatihan kewirausahaan muda itu sebagai respon atas maraknya kemunculan pembisnis muda yang ingin mempertahankan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Selain bisa menjadi wirausaha muda produktif, target jangka panjang yang ingin tercapai adalah mewujudkan kawasan entrepreneur muda di Bantul.

“Jadi, kalau orang berkunjung ke Bantul akan ingat berada di kawasan dengan banyak anak muda produktif, kreatif serta banyak memiliki produk lokal yang unggul. Sehingga orang kalau mau belanja barang atau oleh-oleh yang berkualitas ‘lari’-nya ke Bantul. Itu obsesi kami,” katanya.

Menurut dia, ada pembatasan peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan muda sebanyak 40 orang karena pelaksaannya dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Syarat peserta yaitu kurang dari 30 tahun, ber-KTP Bantul dan yang utama memiliki produk yang layak jual.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bantul Isdarmoko mengatakan, di masa pandemi Covid-19 inik etertarikan anak muda dalam dunia entrepreneur sangat tinggi.

Hal itu, terlihat saat instansinya memfasilitasi proposal untuk mengikuti kegiatan bidang kewirausaha muda.

“Kami berharap, akan terus bermunculan wirausaha muda yang kreatif dan inovatif di Bantul,” katanya.

Apalagi, di Bantul juga ada program One Village One Product (OVOP) atau satu desa, satu produk. Sehingga paska pelatihan dapat memacu kreatifitas dan inovasi pengusahan muda. Yang nantinya, juga dapat menggeliatkan perekonomian di Bantul itu bisa rutin dalam pelaksanaannya. (ara/mg8/aji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *